earth...love...life...
Kita____…
Diposting oleh
shareisme
on 28 Desember 2013
/
Comments: (0)
"Pada satu masa kita pernah di sini. Saling bertukar rasa tentang kata yang bernama kita. ___ #bali…
Satu Kata yang Bernama "Kita" (Aku dan Kamu)
Mee :)
Prolog Hati “Pagi, Aku, Kamu dan Secangkir Kopi 8”
“Sebut saja ini rasa yang bias; ketika tepi dan titik
temu saling tarik ulur enggan mengalah” #moamaremaka
Ini adalah kesekian kalinya kata – kata mas emka
membuatku merasa tertohok seperti dihempaskan hati ini ke seberang tak bertepian. Entah dari mana mas emka
begitu cantik sekali membuat kata – kata itu hingga orang yang membacanya bisa
merasa dalam lingkaran itu.
Tak ada kata yang mesti diungkapkan untuk sebuah keadaan
yang tak bisa dipahami antara satu sama lain. Tidak tau perbedaan mana antara
kasihan, perasaan dan rasa saling tidak nyaman untuk sebuah keputusan. Ini
bukanlah hal omong kosong , tapi ini adalah soal perbuatan dan perasaan, dimana
satu sama lain saling erat berhubungan hingga semuanya jadi enggan untuk mengalah.
Aku tau, kamu juga tau apa yang sebenarnya terjadi. Tidak perlu dijelaskankan
kita sudah memahami bukan??
Lantas siapa yang menarik ulur perasaan ini?? Aku ataukah
kamu?? Tak ada jawaban, semua terdiam, semua membisu, tapi tidak palsu. Hanya
saja memberi jeda, memberi ruang untuk
saling memahami. Memahami hal apa??Ahh, tentu saja memahami dan menyelami
perasaan masing – masing, bukan memahami perasaan diantara kita.
Bukankah harusnya sudah kita putuskan sejak dulu?? Tidak,
sebenarnya kita tidak pernah memutuskan sesuatu, yang ada hanya tarik ulur
perasaan yang enggan mengalah, dan tidak tau sampai kapan ini akan terjadi. Aku
tidak pernah tau, pun kamu.
Mee :)
Sepucuk Harapan (Bulan..Perjalanan..Kita2 )
Sore ini angin berhembus begitu lembutnya hingga damainya bisa kurasakan
sampai menembus wajah ini. Jiwa yang kosong ini ternyata masih bisa
menghangat kembali. Entah apa yang membuatnya bisa berubah. Tak ada yang
harus dipertanyakan. Semoga sepucuk harapan ini akan terus tumbuh dan
tidak akan mati karena terpisah jarak, ruang dan waktu. Kamu pasti ingat
dengan "Bulan-Perjalanan-Kita", dan aku juga tidak akan melupakannya
begitu saja. Cerita ini akan tetap abadi, untukmu, untukku, untuk kita.
Mee :)
Sepenggal Doa
Tuhan..hari ini aku menemuiMu dalam sujudku. Lama aku menemuiMu hanya ingin menceritakan sepenggal kisahku yang mungkin selama ini belum sempat aku mengungkapkannya.
Tuhan mungkin aku salah baru menceritakannya sekarang. Harusnya dari dulu aku menceritakan atas semua yang terjadi padaku selama ini. Tapi aq tidak punya cukup keberanian untuk itu.
Hari ini aku memasrahkan seluruh hati dan jiwaku. Berikanlah aq jalan, berikanlah aq kekuatan, berikanlah aq harapan. Dan aq hanya ingin berdoa untuknya. Ya..untuk seseorang yang telah menjaga hatiku dan selalu mendiami dada kiriku sampaai saat ini.
Aku tau Tuhan...aku terlalu banyak berharap untuk sesuatu yang sulit untuk terwujud. Tapi bagiMu tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Tapi mungkin hal itu sulit untuk aku lakukan.
Tuhan..aku hanya ingin mengirimkan sepenggal doa ini untuknya. Lindungi dia selalu, jaga dirinya kemanapun hati dan kakinya melangkah. Jaga dia yang telah menjagaku Tuhan...
~ Mee
Jarak Untuk (tidak) Bertemu (Pagi Aku Kamu dan Secangkir Kopi 7)
Entah berapa lama aku memandang
langit sore ini. Masih di beranda yang sama. Suasana sore yang selalu
kunantikan untuk melepaskan semua tumpah ruah yang ada di hati ini. Jauh perjalanan
hati ini sudah kulalui, tapi seperti tak ada ujungnya. Kamu, satu kata empat
huruf yang selalu memenuhi ruang fikiranku terlalu aku memikirkanmu, hingga
akhirnya ujung rindu ini tak hentinya mengajak untuk melihatmu sekejap kembali.
Ahh, sudahlah. Buat apa aku memaksamu untuk bertemu. Itu bukan saat yang tepat
untuk kita bertemu. Berjauhan yang mungkin kamu pilih, tapi tidak untuku. Aku tidak
pernah sekalipun menginginkan hal itu. Cuma kamu. Kamu tau isi sepotong hati
ini. Sepotong hati yang hanya berisikan kamu, sampai tak bisa aku
mendiskripsikannya. Terlalu sulit untukku. Rasanya ingin kuhilangkan ingatanku
sejenak tentangmu (#inginamnesiasedetik) dan akhirnya kembali memikirkanmu yang
terlalu jauh dari jarak pertemuan.
~ Mee
Sendu (Pagi Aku Kamu dan Secangkir Kopi 6)
Aku mencintaimu dengan sadar, dan akan (terus) mencintaimu dengan sabar...hmmm, kata2 ini selalu aku ucapkan dalam hati. Sebenarnya kata - kata ini kudapatkan dari catatannya mas Moamar Emka yang selalu ngasih inspirasi untuk tetap jariku menari – nari di atas tuts mungil ini. Banyak hal dan banyak cerita yang aku dapat dari kalimat itu. Sejenak aku memandang wajah hari yang semakin lama semakin membuatku terbang tinggi ke negeri entah berantah. Sore ini sama dengan sore2 sebelumnya. Angin yang bertiup dengan lembutnya pun melewati wajahku, seakan akan tau bagaimana keadaan hatiku saat ini. Sebenarnya perasaan ini tidak bisa terus – terusan begini. Selalu aku mengatakan itu dengan sadar bahwa sebenarnya hati ini memang tidak bisa dipaksakan. Entah dengan cara apa aku bisa melepaskan semua ini. Ada yang bilang sabar itu ada batasnya, tetapi sepertinya kata – kata itu tidak berlaku untukku. Sabar mencintaimu adalah hal yang mungkin sampai saat ini masih aku lakukan. Tak ada tendensi apapun untuk aku melakukan ini. Tak peduli apa yang akan terjadi nanti. Mungkin hanya waktu yang akan mengubah besarnya. Apakah perasaan itu akan semakin dalam ataukah semakin memudar. Hati ini tak berujung ketika aku memutuskan untuk itu. Semoga semilir angin sore ini bisa membawa terbang anganku untuk dapat menemuimu dan mengatakan hal ini padamu dan tanpa kamu sadari sebenarnya itu juga yang kau rasakan. Semoga
~Mee
28 Desember 2013
Kita____…
"Pada satu masa kita pernah di sini. Saling bertukar rasa tentang kata yang bernama kita. ___ #bali…
earth...love...life...
15 November 2013
Satu Kata yang Bernama "Kita" (Aku dan Kamu)
Mee :)
30 Oktober 2013
Prolog Hati “Pagi, Aku, Kamu dan Secangkir Kopi 8”
“Sebut saja ini rasa yang bias; ketika tepi dan titik
temu saling tarik ulur enggan mengalah” #moamaremaka
Ini adalah kesekian kalinya kata – kata mas emka
membuatku merasa tertohok seperti dihempaskan hati ini ke seberang tak bertepian. Entah dari mana mas emka
begitu cantik sekali membuat kata – kata itu hingga orang yang membacanya bisa
merasa dalam lingkaran itu.
Tak ada kata yang mesti diungkapkan untuk sebuah keadaan
yang tak bisa dipahami antara satu sama lain. Tidak tau perbedaan mana antara
kasihan, perasaan dan rasa saling tidak nyaman untuk sebuah keputusan. Ini
bukanlah hal omong kosong , tapi ini adalah soal perbuatan dan perasaan, dimana
satu sama lain saling erat berhubungan hingga semuanya jadi enggan untuk mengalah.
Aku tau, kamu juga tau apa yang sebenarnya terjadi. Tidak perlu dijelaskankan
kita sudah memahami bukan??
Lantas siapa yang menarik ulur perasaan ini?? Aku ataukah
kamu?? Tak ada jawaban, semua terdiam, semua membisu, tapi tidak palsu. Hanya
saja memberi jeda, memberi ruang untuk
saling memahami. Memahami hal apa??Ahh, tentu saja memahami dan menyelami
perasaan masing – masing, bukan memahami perasaan diantara kita.
Bukankah harusnya sudah kita putuskan sejak dulu?? Tidak,
sebenarnya kita tidak pernah memutuskan sesuatu, yang ada hanya tarik ulur
perasaan yang enggan mengalah, dan tidak tau sampai kapan ini akan terjadi. Aku
tidak pernah tau, pun kamu.
Mee :)
28 September 2013
Sepucuk Harapan (Bulan..Perjalanan..Kita2 )
Sore ini angin berhembus begitu lembutnya hingga damainya bisa kurasakan
sampai menembus wajah ini. Jiwa yang kosong ini ternyata masih bisa
menghangat kembali. Entah apa yang membuatnya bisa berubah. Tak ada yang
harus dipertanyakan. Semoga sepucuk harapan ini akan terus tumbuh dan
tidak akan mati karena terpisah jarak, ruang dan waktu. Kamu pasti ingat
dengan "Bulan-Perjalanan-Kita", dan aku juga tidak akan melupakannya
begitu saja. Cerita ini akan tetap abadi, untukmu, untukku, untuk kita.
Mee :)
27 Agustus 2013
Sepenggal Doa
Tuhan..hari ini aku menemuiMu dalam sujudku. Lama aku menemuiMu hanya ingin menceritakan sepenggal kisahku yang mungkin selama ini belum sempat aku mengungkapkannya.
Tuhan mungkin aku salah baru menceritakannya sekarang. Harusnya dari dulu aku menceritakan atas semua yang terjadi padaku selama ini. Tapi aq tidak punya cukup keberanian untuk itu.
Hari ini aku memasrahkan seluruh hati dan jiwaku. Berikanlah aq jalan, berikanlah aq kekuatan, berikanlah aq harapan. Dan aq hanya ingin berdoa untuknya. Ya..untuk seseorang yang telah menjaga hatiku dan selalu mendiami dada kiriku sampaai saat ini.
Aku tau Tuhan...aku terlalu banyak berharap untuk sesuatu yang sulit untuk terwujud. Tapi bagiMu tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Tapi mungkin hal itu sulit untuk aku lakukan.
Tuhan..aku hanya ingin mengirimkan sepenggal doa ini untuknya. Lindungi dia selalu, jaga dirinya kemanapun hati dan kakinya melangkah. Jaga dia yang telah menjagaku Tuhan...
~ Mee
Jarak Untuk (tidak) Bertemu (Pagi Aku Kamu dan Secangkir Kopi 7)
Entah berapa lama aku memandang
langit sore ini. Masih di beranda yang sama. Suasana sore yang selalu
kunantikan untuk melepaskan semua tumpah ruah yang ada di hati ini. Jauh perjalanan
hati ini sudah kulalui, tapi seperti tak ada ujungnya. Kamu, satu kata empat
huruf yang selalu memenuhi ruang fikiranku terlalu aku memikirkanmu, hingga
akhirnya ujung rindu ini tak hentinya mengajak untuk melihatmu sekejap kembali.
Ahh, sudahlah. Buat apa aku memaksamu untuk bertemu. Itu bukan saat yang tepat
untuk kita bertemu. Berjauhan yang mungkin kamu pilih, tapi tidak untuku. Aku tidak
pernah sekalipun menginginkan hal itu. Cuma kamu. Kamu tau isi sepotong hati
ini. Sepotong hati yang hanya berisikan kamu, sampai tak bisa aku
mendiskripsikannya. Terlalu sulit untukku. Rasanya ingin kuhilangkan ingatanku
sejenak tentangmu (#inginamnesiasedetik) dan akhirnya kembali memikirkanmu yang
terlalu jauh dari jarak pertemuan.
~ Mee
30 Juli 2013
Sendu (Pagi Aku Kamu dan Secangkir Kopi 6)
Aku mencintaimu dengan sadar, dan akan (terus) mencintaimu dengan sabar...hmmm, kata2 ini selalu aku ucapkan dalam hati. Sebenarnya kata - kata ini kudapatkan dari catatannya mas Moamar Emka yang selalu ngasih inspirasi untuk tetap jariku menari – nari di atas tuts mungil ini. Banyak hal dan banyak cerita yang aku dapat dari kalimat itu. Sejenak aku memandang wajah hari yang semakin lama semakin membuatku terbang tinggi ke negeri entah berantah. Sore ini sama dengan sore2 sebelumnya. Angin yang bertiup dengan lembutnya pun melewati wajahku, seakan akan tau bagaimana keadaan hatiku saat ini. Sebenarnya perasaan ini tidak bisa terus – terusan begini. Selalu aku mengatakan itu dengan sadar bahwa sebenarnya hati ini memang tidak bisa dipaksakan. Entah dengan cara apa aku bisa melepaskan semua ini. Ada yang bilang sabar itu ada batasnya, tetapi sepertinya kata – kata itu tidak berlaku untukku. Sabar mencintaimu adalah hal yang mungkin sampai saat ini masih aku lakukan. Tak ada tendensi apapun untuk aku melakukan ini. Tak peduli apa yang akan terjadi nanti. Mungkin hanya waktu yang akan mengubah besarnya. Apakah perasaan itu akan semakin dalam ataukah semakin memudar. Hati ini tak berujung ketika aku memutuskan untuk itu. Semoga semilir angin sore ini bisa membawa terbang anganku untuk dapat menemuimu dan mengatakan hal ini padamu dan tanpa kamu sadari sebenarnya itu juga yang kau rasakan. Semoga
~Mee
Langganan:
Postingan (Atom)