RSS

Prolog Hati “Pagi, Aku, Kamu dan Secangkir Kopi 8”




“Sebut saja ini rasa yang bias; ketika tepi dan titik temu saling tarik ulur enggan mengalah” #moamaremaka

Ini adalah kesekian kalinya kata – kata mas emka membuatku merasa tertohok seperti dihempaskan hati ini ke seberang  tak bertepian. Entah dari mana mas emka begitu cantik sekali membuat kata – kata itu hingga orang yang membacanya bisa merasa dalam lingkaran itu.

Tak ada kata yang mesti diungkapkan untuk sebuah keadaan yang tak bisa dipahami antara satu sama lain. Tidak tau perbedaan mana antara kasihan, perasaan dan rasa saling tidak nyaman untuk sebuah keputusan. Ini bukanlah hal omong kosong , tapi ini adalah soal perbuatan dan perasaan, dimana satu sama lain saling erat berhubungan hingga semuanya jadi enggan untuk mengalah. Aku tau, kamu juga tau apa yang sebenarnya terjadi. Tidak perlu dijelaskankan kita sudah memahami bukan??

Lantas siapa yang menarik ulur perasaan ini?? Aku ataukah kamu?? Tak ada jawaban, semua terdiam, semua membisu, tapi tidak palsu. Hanya saja memberi  jeda, memberi ruang untuk saling memahami. Memahami hal apa??Ahh, tentu saja memahami dan menyelami perasaan masing – masing, bukan memahami perasaan diantara kita.

Bukankah harusnya sudah kita putuskan sejak dulu?? Tidak, sebenarnya kita tidak pernah memutuskan sesuatu, yang ada hanya tarik ulur perasaan yang enggan mengalah, dan tidak tau sampai kapan ini akan terjadi. Aku tidak pernah tau, pun kamu. 

Mee :)

0 komentar:

Posting Komentar

30 Oktober 2013

Prolog Hati “Pagi, Aku, Kamu dan Secangkir Kopi 8”

Diposting oleh shareisme di 11.25



“Sebut saja ini rasa yang bias; ketika tepi dan titik temu saling tarik ulur enggan mengalah” #moamaremaka

Ini adalah kesekian kalinya kata – kata mas emka membuatku merasa tertohok seperti dihempaskan hati ini ke seberang  tak bertepian. Entah dari mana mas emka begitu cantik sekali membuat kata – kata itu hingga orang yang membacanya bisa merasa dalam lingkaran itu.

Tak ada kata yang mesti diungkapkan untuk sebuah keadaan yang tak bisa dipahami antara satu sama lain. Tidak tau perbedaan mana antara kasihan, perasaan dan rasa saling tidak nyaman untuk sebuah keputusan. Ini bukanlah hal omong kosong , tapi ini adalah soal perbuatan dan perasaan, dimana satu sama lain saling erat berhubungan hingga semuanya jadi enggan untuk mengalah. Aku tau, kamu juga tau apa yang sebenarnya terjadi. Tidak perlu dijelaskankan kita sudah memahami bukan??

Lantas siapa yang menarik ulur perasaan ini?? Aku ataukah kamu?? Tak ada jawaban, semua terdiam, semua membisu, tapi tidak palsu. Hanya saja memberi  jeda, memberi ruang untuk saling memahami. Memahami hal apa??Ahh, tentu saja memahami dan menyelami perasaan masing – masing, bukan memahami perasaan diantara kita.

Bukankah harusnya sudah kita putuskan sejak dulu?? Tidak, sebenarnya kita tidak pernah memutuskan sesuatu, yang ada hanya tarik ulur perasaan yang enggan mengalah, dan tidak tau sampai kapan ini akan terjadi. Aku tidak pernah tau, pun kamu. 

Mee :)

0 komentar on "Prolog Hati “Pagi, Aku, Kamu dan Secangkir Kopi 8”"

Posting Komentar