RSS

Panduan Interaktif untuk Belajar Internet

Dalam upaya untuk meningkatkan rata-rata pengetahuan pengguna tentang fundamental Internet, browser, dan Web, Google baru-baru ini meluncurkan buku panduan interaktif online.

Buku interaktif tersebut akan menjelaskan dasar-dasar atau konsep seperti apa itu TCP/IP, HTML, browser extention, malware, komputasi awan, keamanan dalam berinternet, dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan Internet.

Disajikan dalam 62 halaman virtual, buku interaktif yang dibuat tim Google Chrome ini cukup bersahabat. Segmennya sangat luas: semua orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Jika tertarik, Anda cukup membutuhkan akses Internet standar dan membuka alamat www.20thingsilearned.com.

Saat laman web terbuka, Anda akan menjumpai buku virtual berwarna biru bertuliskan 20 Things I Learned About Browsers and The Web beserta panduan interaktif di dalamnya. Anda bisa men-drag cursor mouse Anda ke kiri pada bagian depan buku untuk membukanya.

Di atas platform HTML5, Google memaparkan informasi seputar Internet dengan tulisan cukup besar, ringan, mudah dibaca, disertai gambar, dan ilustrasi sehingga nyaman dibaca. Tak tanggung-tanggung, Google langsung merangkul ilustrator profesional berpengalaman asal Jerman, Christoph Niemann.

Hal menarik lainnya, pada buku ini, Anda tidak langsung dijejali informasi-informasi berat, tetapi langkah demi langkah, bahkan mulai dari definisi Internet dan bagaimana cara kerjanya. Lalu, apa hubungan Internet dengan browser, keamanan, open source, aplikasi Web 3D, bahasa pemrograman, komputasi awan, dan sebagainya.

Kalau Anda tidak tahu apa itu browser, Anda tidak sendirian. Tak sedikit orang yang sebetulnya tidak tahu apa itu browser. Terbukti dari polling yang dilakukan di Mashable.com, ditemui kurang dari delapan persen responden menjawab dengan benar, sisanya keliru. Itu baru browser, belum sampai ke komputasi awan, pemrograman Web, sampai aplikasi Web.

Anda dapat mengunjungi www.20thingsilearned.com kapan saja. Selain gratis, Anda juga bisa sekaligus mengasah kemampuan bahasa Inggris, karena seluruh isi buku disajikan dalam bahasa Inggris yang ringan dan mudah dicerna. Selamat mencoba! (art) vivanews.com

shareisme ^_^

Rahasia di Balik Otak Manusia


Otak manusia benar-benar mengagumkan. Otak seorang yang normal dan sehat memiliki sekitar 200 miliar sel saraf, yang terhubung satu sama lain melalui ratusan triliun sinaps (penghubung satu neuron dan neuron berikutnya). Sinaps berfungsi seperti mikroprosesor, dan 10.000 di antaranya bertugas menghubungkan satu neuron ke sel saraf lainnya.

Pada kulit otak saja, Anda bisa menemukan kurang lebih 125 triliun sinaps, jumlah ini setara dengan jumlah yang ada di 1.500 galaksi Bima Sakti. Sangat mengagumkan. Sinaps itu sangat kecil. Diameternya kurang dari seperseribu milimeter.

Saking mungilnya, hingga saat ini, belum ada penelitian yang mampu mengetahui secara jelas apa fungsinya dan apa yang mereka lakukan sehari-hari. Jumlahnya berbeda-beda dari waktu ke waktu. Bisa bertambah dan berkurang. Dan, itu masih terus terjadi selama hidup.

Mereka adalah peneliti dari Stanford University School of Medicine, yang telah menghabiskan waktunya beberapa tahun terakhir untuk membuat model rekayasa pencitraan baru tentang otak, yang disebutnya tomografi array (array tomography).

Disebut demikian karena model pencitraan kali ini terhubung dengan software baru yang dapat memilah-milah gambar seolah-olah terlihat seperti tiga dimensi. Tak cuma itu, gambar hasil pencitraan oleh software tersebut juga bisa diputar, ditembus, bahkan dinavigasikan secara bebas.

Untuk menguji model mereka, tim tidak langsung mengambil sampel manusia, melainkan tikus. Tikus dipilih karena otaknya secara biologis memiliki neuron lebih besar dan tampak dari kulit otak. Cahayanya kuning-hijau. Dengan adanya cahaya ini, peneliti jadi mampu melihat sinaps dengan latar belakang neuron.

Pada penelitiannya terhadap manusia, mereka menemukan bahwa otak manusia ternyata jauh lebih kompleks dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya, bahkan sampai ke titik di luar dugaan.

"Satu sinaps seperti sebuah mikroprosesor, lengkap dengan media penyimpanan dan elemen untuk memproses informasi, bukan sekadar tombol on dan off," kata Stephen Smith, profesor fisiologi molekuler dan seluler yang juga punya andil besar pada penelitian tersebut.

"Satu sinaps bisa menampung 1.000 tombol skala molekuler. Itu baru satu sinaps. Bisa dibayangkan, satu otak manusia memiliki berapa tombol. Bisa melebihi seluruh tombol komputer, router dan koneksi seluruh Internet yang ada di bumi," jelas Smith, yang dikutip VIVAnews dari Cnet, Minggu 21 November 2010. vivanews.com



shareisme ^_^

22 November 2010

Panduan Interaktif untuk Belajar Internet

Diposting oleh shareisme di 09.15 2 komentar
Dalam upaya untuk meningkatkan rata-rata pengetahuan pengguna tentang fundamental Internet, browser, dan Web, Google baru-baru ini meluncurkan buku panduan interaktif online.

Buku interaktif tersebut akan menjelaskan dasar-dasar atau konsep seperti apa itu TCP/IP, HTML, browser extention, malware, komputasi awan, keamanan dalam berinternet, dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan Internet.

Disajikan dalam 62 halaman virtual, buku interaktif yang dibuat tim Google Chrome ini cukup bersahabat. Segmennya sangat luas: semua orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Jika tertarik, Anda cukup membutuhkan akses Internet standar dan membuka alamat www.20thingsilearned.com.

Saat laman web terbuka, Anda akan menjumpai buku virtual berwarna biru bertuliskan 20 Things I Learned About Browsers and The Web beserta panduan interaktif di dalamnya. Anda bisa men-drag cursor mouse Anda ke kiri pada bagian depan buku untuk membukanya.

Di atas platform HTML5, Google memaparkan informasi seputar Internet dengan tulisan cukup besar, ringan, mudah dibaca, disertai gambar, dan ilustrasi sehingga nyaman dibaca. Tak tanggung-tanggung, Google langsung merangkul ilustrator profesional berpengalaman asal Jerman, Christoph Niemann.

Hal menarik lainnya, pada buku ini, Anda tidak langsung dijejali informasi-informasi berat, tetapi langkah demi langkah, bahkan mulai dari definisi Internet dan bagaimana cara kerjanya. Lalu, apa hubungan Internet dengan browser, keamanan, open source, aplikasi Web 3D, bahasa pemrograman, komputasi awan, dan sebagainya.

Kalau Anda tidak tahu apa itu browser, Anda tidak sendirian. Tak sedikit orang yang sebetulnya tidak tahu apa itu browser. Terbukti dari polling yang dilakukan di Mashable.com, ditemui kurang dari delapan persen responden menjawab dengan benar, sisanya keliru. Itu baru browser, belum sampai ke komputasi awan, pemrograman Web, sampai aplikasi Web.

Anda dapat mengunjungi www.20thingsilearned.com kapan saja. Selain gratis, Anda juga bisa sekaligus mengasah kemampuan bahasa Inggris, karena seluruh isi buku disajikan dalam bahasa Inggris yang ringan dan mudah dicerna. Selamat mencoba! (art) vivanews.com

shareisme ^_^

Rahasia di Balik Otak Manusia

Diposting oleh shareisme di 08.49 0 komentar

Otak manusia benar-benar mengagumkan. Otak seorang yang normal dan sehat memiliki sekitar 200 miliar sel saraf, yang terhubung satu sama lain melalui ratusan triliun sinaps (penghubung satu neuron dan neuron berikutnya). Sinaps berfungsi seperti mikroprosesor, dan 10.000 di antaranya bertugas menghubungkan satu neuron ke sel saraf lainnya.

Pada kulit otak saja, Anda bisa menemukan kurang lebih 125 triliun sinaps, jumlah ini setara dengan jumlah yang ada di 1.500 galaksi Bima Sakti. Sangat mengagumkan. Sinaps itu sangat kecil. Diameternya kurang dari seperseribu milimeter.

Saking mungilnya, hingga saat ini, belum ada penelitian yang mampu mengetahui secara jelas apa fungsinya dan apa yang mereka lakukan sehari-hari. Jumlahnya berbeda-beda dari waktu ke waktu. Bisa bertambah dan berkurang. Dan, itu masih terus terjadi selama hidup.

Mereka adalah peneliti dari Stanford University School of Medicine, yang telah menghabiskan waktunya beberapa tahun terakhir untuk membuat model rekayasa pencitraan baru tentang otak, yang disebutnya tomografi array (array tomography).

Disebut demikian karena model pencitraan kali ini terhubung dengan software baru yang dapat memilah-milah gambar seolah-olah terlihat seperti tiga dimensi. Tak cuma itu, gambar hasil pencitraan oleh software tersebut juga bisa diputar, ditembus, bahkan dinavigasikan secara bebas.

Untuk menguji model mereka, tim tidak langsung mengambil sampel manusia, melainkan tikus. Tikus dipilih karena otaknya secara biologis memiliki neuron lebih besar dan tampak dari kulit otak. Cahayanya kuning-hijau. Dengan adanya cahaya ini, peneliti jadi mampu melihat sinaps dengan latar belakang neuron.

Pada penelitiannya terhadap manusia, mereka menemukan bahwa otak manusia ternyata jauh lebih kompleks dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya, bahkan sampai ke titik di luar dugaan.

"Satu sinaps seperti sebuah mikroprosesor, lengkap dengan media penyimpanan dan elemen untuk memproses informasi, bukan sekadar tombol on dan off," kata Stephen Smith, profesor fisiologi molekuler dan seluler yang juga punya andil besar pada penelitian tersebut.

"Satu sinaps bisa menampung 1.000 tombol skala molekuler. Itu baru satu sinaps. Bisa dibayangkan, satu otak manusia memiliki berapa tombol. Bisa melebihi seluruh tombol komputer, router dan koneksi seluruh Internet yang ada di bumi," jelas Smith, yang dikutip VIVAnews dari Cnet, Minggu 21 November 2010. vivanews.com



shareisme ^_^