RSS

Cerita Tentang Hujan (Pagi Aku Kamu dan Secangkir Kopi 4)





Sore yang gelap setelah hujan mengguyur begitu dingin meninggalkan suasana yang sepi mendera. Tanah masih basah di luar sana. Tapi aroma tanah itu seperti mencium udara yang membuat hati ini adem. Sore ini juga tidak muncul pelangi. Mendung yang masih menghiasi langit enggan untuk pergi dan tidak ingin membiarkan pelangi menampakkan keindahannya. 

Cerita tentang hujan ini seperti merambat di urat nadiku. Serasa membiaskan cerita yang sama juga. Langit tetap masih gelap ketika aku menuliskan ini. Langit hatiku juga mengikutinya, seakan dua hal yang berjalan beriringan dan tidak ingin melepasnya satu sama lain. 

Aku tidak menginginkan hal ini, sore hari yang mendung. Tersiksa hati ketika tidak melihat pelangi. Berharap esok hari ada pelangi yang sanggup menampakkan keindahannya untukku. Untuk kita. 

Mee

20 Maret 2013

Cerita Tentang Hujan (Pagi Aku Kamu dan Secangkir Kopi 4)

Diposting oleh shareisme di 21.20 0 komentar




Sore yang gelap setelah hujan mengguyur begitu dingin meninggalkan suasana yang sepi mendera. Tanah masih basah di luar sana. Tapi aroma tanah itu seperti mencium udara yang membuat hati ini adem. Sore ini juga tidak muncul pelangi. Mendung yang masih menghiasi langit enggan untuk pergi dan tidak ingin membiarkan pelangi menampakkan keindahannya. 

Cerita tentang hujan ini seperti merambat di urat nadiku. Serasa membiaskan cerita yang sama juga. Langit tetap masih gelap ketika aku menuliskan ini. Langit hatiku juga mengikutinya, seakan dua hal yang berjalan beriringan dan tidak ingin melepasnya satu sama lain. 

Aku tidak menginginkan hal ini, sore hari yang mendung. Tersiksa hati ketika tidak melihat pelangi. Berharap esok hari ada pelangi yang sanggup menampakkan keindahannya untukku. Untuk kita. 

Mee